Cinta Siva...
Siva dan Diva Sudah bersahabat sejak Sekolah Dasar, awalnya bersahabat karena tetenggaan, rumah mereka hanya berjarakkan dua rumah saja, kemana-mana mereka selalu bersama dan diantara mereka tidak ada perselisihan selama bersahabat. Suatu saat Siva mengagumi sekaligus menyukai seorang laki-laki, diapun bercerita kepada Diva, Diva pun kaget karena mengetahui bahwa Siva menyukai seorang laki-laki yang umurnya empat tahun lebih tua dari Siva. Pada Jum’at siang laki-laki itu melewati depan rumah mereka, dan kebetulan Siva dan Diva sedang Bercakap di depan rumah, Siva pun kaget karena laki-laki itu tiba-tiba lewat depan rumahnya dan sambil tersenyum juga kepada Siva dan Diva. Setelah menyukai laki-laki itu cukup lama, ternyata Siva belum mengetahui nama dari laki-laki itu. Siva pun bertanya pada Diva, “siapa nama laki-laki itu Div?”. “oh, namanya Andra” ujar Diva. Setelah Siva mengetahui nama laki-laki itu hatinya pun senang sekali. Sampai suatu saat Siva salah mengirim SMS yang dikirim ke Andra, dia pun bingung kenapa SMS itu bisa sampai ke nomornya Andra. Setelah di ingat-ingat, ternyata Siva salah menulis nonor telephon salah satu temannya yang bernama Anisa. Dia pun bercerita ke Diva, dan kemudian Diva SMS Andra. Siva pun tidak mengetahui apa yang dibicarakan Diva dengan Andra melaui SMS, kesokan Harinya Andra SMS Siva yang isinya “hy, gy ph ni?”. Siva pun heran dan kaget karena Andra SMS duluan, dengan hati yang senang Siva pun membalas SMS dari Andra. Mulai saat itu Siva dekat dengan Andra, dan sering SMSan juga. Hingga suatu saat Siva sedang bercakap dengan Diva dan Siva pun berkata “Div, aku mulai suka sama Andra”, “ya sudah, kamu bilang saja ke Andranya!” ujar Diva. Dengan kaget Siva pun menjawab “ihh, gengsi. Sma saja aku yang nembak!!” Diva pun menjawab “bilang suka tidak berarti nembak kok”. “oia, tapi SMSnya gimana?” kata Siva. Kemudian Diva mengambil HP Siva dan mulai mengetik SMS, tanpa mengkonfirmasi ke Siva dia langsung mengirim SMS itu. Tak lama, Andra membalas SMS itu dan berkata kalau dia juga suka sama Siva. Setelah membaca SMS dari Andra, Siva pun kaget dan merasa tidak yakin kalu Andra juga Menyukainya. Dan mulai saat itu pada tanggal 18 Juli 2010 Andra berpacaran dengan Siva. Selama tiga hari pacaran mereka masih ada contact tetapi dihari keempat mereka tidak ada contact, dengan rasa penasaran Siva pun berusaha mencari informasi tentang Andra. Tetapi SMS dari Siva tidak dibalas, kemudian SMS di hari ke sebelas dia pacaran baru di balas dan Andra menginformasikan bahwa dia sudah bekerja di YKK dan dia juga mengajak Siva jalan ke SGC di Tanggal 31 Juli 2010. Pada hari itu keduanya tampak malu-malu, karena pada hari itu pertama kalinya mereka jalan berdua. Di tempat itu Siva menemani Andra membeli pakaian dan Siva pun di tawari untuk membeli sesuatu disana, tetapi Siva menolak karena rasa tidak enaknya. Bulan terus berganti bulan Ramadhan pun tiba, di bulan itu Diva mengejek Siva karena pacaran ala Siva dan Andra terlalu membosankan. Setelah berkata itu, Diva merebut Hp yang ada di genggaman Siva, dan mengirimkan SMS ke Andra yang berisikan “km gy ph sayy?” maksudnya menanyakan kamu lagi ngapain say, menurut Siva kata say itu terlalu berlebihan. Tak lama Andra membalas SMS tersebut dengan kalimat yank, Siva merasa kalu Andra masih kaku untuk membalas SMS itu dengan kalimat yank. Tapi setelah cukup lama mereka pun terbiasa. Lebaran pun tinggal beberapa belas hari lagi, Siva akan pulang kampung dan berlebaran di kampungnya, dia pun bercerita kepada Andra. Sehari sebelum Siva pulang kampung, Andra meminta foto Siva tetapi belum sempat di cetak karena tempat yang di buat untuk mencetak foto sudah tutup. Keesokan paginya Siva pun berangkat menuju kampung halamannya, sesampainya disana Siva langsung memberi kabar ke Andra. Lebaran tiba, Siva dan Andra saling bermaafaan melaui SMS. Beberapa hari sesudah lebaran rasa sayang Siva untuk Andra pun mulai luntur di tambah lagi saat Siva SMS, Andra membalas SMS Siva seperti keluar dari lajur pembicaraan, iva pun berfikir kalau Andra memiliki pacar lain selain dirinya. Pada malam itu juga Siva ingin berpisah dari Andra, tetapi saat mengetik SMS HP Siva lowbath akhirnya niat untuk berpisah dengan Andra pun tertunda. Hari terus berganti hari saatnya Siva kembali ke rumahnya dan pergi meninggalkan kampung halaman, sesampainya di rumah dia langsung memberitahu Andra kalau dia sudah sampai rumah. Keesokon malamnya Andra bertemu dengan Siva di depan rumah Lissa, didepan rumah itu aku duduk bersama teman-teman dari tetangga Siva dan Andra pun bersalam-salaman dengan teman-teman tetangga Siva dan yang terakhir adalah bersalaman dengan Siva, saat itu tangan Andra dingin sekali mungkin dia deg-degan. Beberapa hari menjelang Ulangtahun Siva, Andra menakut-nakuti Siva kalu dirinya ingin nyeplokin Siva dengan telur tetapi Siva menolak karena dia tidak kuat bila mencium bau amis seperti itu. Hari ulangtahunnya pun tiba, saat itu Andra mengajak Siva ketemu dan di saat itu Siva di beri sebuah kado yang tidak tahu apa isinya. Setelah sampai rumah kado itu pun di bukanya dengan senang hati, ternyata isinya adalah sebuah boneka kelinci warna merah jambu yang lucu. Siva pun langsung SMS Andra kalu dia menyukai boneka tersebut, Andra pun senang mendengarnya. Sekitar awal bulan setelah satu bulan ulangtahun Siva ada sebuah konflik yang membuat Siva menangis, ternyata Andra mengantar Melan untuk tes di YKK. Siva pun langsung mengambil HP dan SMS Andra kalu dia ingin mengakhiri hubungannya dengan Andra, tidak lama Andra langsung datang ke rumah Lissa karena pada saat itu Siva sedang berada di rumah Lissa. Begitu melihat Andra menuju ke rumah Lissa, Siva pun langsung berjalan pulang ke rumahnya dengan wajah yang masam dan sambil menahan tangis. Cukup lama di rumah Lissa Andra pun pulang ke rumahnya dan menitip pesan pada Lissa kalau dia ingin bertemu Siva di dekat rumahnya. Tapi Siva pun menolak karena dia sangat kesal, sampai-sampai SMS dari Andra pun tidak di balas. Sampai beberapa hari Siva membalas SMS Andra tidak menggunakan kalimat yank, padahal setiap hari dia menggunakan kalimat itu. Hal itu hanya berlangsung selama seminggu, karena Siva tidak tega. Di sekitar awal Maret, konflik itu datang lagi karena Andra bilang ke Siva kalau Melan sering SMS dan menyukai Andra, dengan rasa yang kaget Siva pun segera SMS Melan dan menegaskan untuk tidak mengganggu hubungannya dengan Andra. Sekitar cukup lama SMS dari Siva pun baru di balas, Melan tidak mengakui atas apa yang dia lakukan malahan dia membalikan fakta kalau Andra yang sering SMS Melan padahal sudah banyak bukti yang berkata kalau melan yang sering SMS bahkan mengajak Andra jalan. Karena tidak ingin dikatakan sebagai perempuan yang egois akhirnya Siva memberi pilihan kepada Andra untuk memilih dirinya atau Melan, karena takut kalau Andra menyukai Melan. Siva pun berfikir kalau Andra akan memilih Melan, tapi kenyataannya Andra lebih memilih Siva. Akhirnya hubungan Siva dan Andra baik kembali, dan berjalan seperti biasanya. Sepulang sekolah Siva di jemput oleh Andra, saat itu mereka bercakap-cakap dan kemudian Andra mencium bibir Siva, Siva pun kaget karena Andra berani menciumnya dan ciuman dari Andra itu adalah First Kissnya. Selesai mereka ciuman, mereka pun saling bertatap wajah dan saling senyum entah karena apa. Setelah sampai pulang Andra langsung SMS Siva, apakah dia di marahi mamanya atau tidak. Keesokan malamnya, Siva bertanya kepada Andra kenapa Andra berani untuk mencium Siva dan Andra pun menjawab karena Siva adalah pacarnya. Siva pun berfikiran dan langsung SMS apakah Andra sering ciuman dengan mantan-mantannya, tetapi Andra menjawab kalau selama dia pacaran yang mencium duluan adalah perempuannya dan dia juga berkata kalau Siva adalah perempuan pertama yang dia cium, dengan rasa tidak percaya Siva pun terus membalas SMS Andra. Sabtu sore mereka pun ketemuan dan Siva pun gemas dan kemudian menarik hidung Andra, karena merasa sakit akhirnya Andra ingin membalas Siva tetapi dia tidak berhasil dan akhirnya Andra memeluk Siva. Keesokan harinya Andra mengajak Siva jalan, tetapi Siva menolak karena kecapean. Saat itu rasa curiga Siva kepada Andra pun timbul karena tak lama Melan pergi Andra pun ikut pergi, Siva berfikir kalau Siva dan Andra akan jalan berdua, kemudian Siva langsung SMS Andra dan bertanya tetapi Andra menjawab kalau dia tidak jalan dengan melan. Siva pun belum percaya dan kecurigaannya pun semakin menjadi karena Andra tidak SMS Siva lagi, dan SMS dari Siva pun tidak di balas. Karena kesal, Siva langsung menelphon Andra dan bertanya “kamu darimana?”, “dari Ramayana” kata Andra, Siva pun bertanya lagi “sama siapa? Sama tetangga sebelah ya?”, “ya tidak lah, ngapain aku jalan sama dia! Dia itu sudah punya pacar, semalam saja jalan sama pacarnya. Memang kamu ada dimana?” jawab Andra, “aku dirumah, kamu sendiri dimana?” jawab dan tanya Siva, Andra pun menjawab ‘”di depan rumah Lissa”, karena kaget Siva langsung menyudahi telponannya itu. Kemudian Siva langsung pulang ke rumahnya, dan Andra pun melihatnya. Untung saja Andra tidak bertanya kalau Siva pergi darimana. Tahun terus berganti tahun, Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menikah tetapi kedua orang tua Siva tidak menyetujui hal itu. Andra dan Siva terus memohon dan berjuang untuk mendapatkan restu, dan akhirnya mendapatkan restu dari kedua orang tua Siva walaupun dengan sebuah syarat, yaitu Andra harus mampu untuk membaca dan menghafal Al Qur’an dalam waktu dua minggu dan selama dua minggu ini Siva dengan Andra tidak boleh ada komunikasi apalagi sampai bertemu, “dua minggu lagi kamu kembali kerumah ini dan kamu harus hafal dan bisa untuk membaca Al Qur’an”ujar ayah Siva. Saat itu pula Andra berusaha untuk belajar membaca Al Qur’an sekaligus menghafal. Akhirnya waktu itu tiba, andra pun kembali kerumah Siva dan bertemu dengan Ayah Siva, saat di tes membaca Al Qur’an Andra bisa melakukannya tetapi saat di tes hafalan Andra lupa tiga ayat terakhir surat tersebut. Ayah Siva pun kaget, karena Andra bisa menghafal surat yang ayatnya sebanyak itu dan hanya lupa tiga ayat saja. Setelah berfikir cukup lama akhirnya ayah Siva mengizinkan mereka untuk menikah, dan pernikahan itu di mulai sekitar dua bulan lagi. Tiba saat pernikahan, kedua orang tua Siva pun menangis karena belum rela untuk melepas putri semata wayangnya itu tapi apa boleh buat putri mereka sudah dewasa dan sudah siap untuk menikah. Dan Akhirnya Siva dengan Andra hidup bahagia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar